Ada sebuah suku pada bangsa Indian yang memiliki cara unik untuk mendewasakan anak laki-laki dari suku mereka. Jika seorang anak laki-laki tersebut dianggap sudah cukup umur untuk di dewasakan, maka anak laki-laki tersebut akan di bawa pergi oleh seorang pria dewasa yang bukan sanak saudaranya, dengan mata tertutup. Anak laki-laki tersebut di bawa jauh menuju hutan yang paling dalam.
Ketika hari sudah menjadi gelap, tutup mata anak tersebut akan dibuka, dan orang yang menghantarnya akan meninggalkannya sendiri. Ia akan dinyatakan lulus dan diterima sebagai pria dewasa dalam suku tersebut jika, ia tidak berteriak atau menangis hingga malam berlalu.
Malam begitu pekat, bahkan sang anak itu tidak dapat melihat telapak tangannya sendiri, begitu gelap dan ia begitu ketakutan. Hutan tersebut menegeluarkan suara-suara yang begitu menyeramkan, auman serigala, bunyi dahan bergemerisik, dan ia semakin ketakutan, tetapi ia harus diam, ia tak boleh berteriak atau menangis, ia berusaha agar dapat lulus dalam ujian tersebut. Satu detik bagaikan berjam-jam, satu jam bagaikan bertahun-tahun, ia tidak dapat melelapkan matanya sedetikpun, keringat ketakutan mengucur deras dari tubuhnya.
Cahaya pagi mulai tampak, ia begitu gembira, ia melihat sekelilingnya, dan kemudian ia menjadi begitu kaget, ketika ia mengetahui bahwa ayahnya berdiri tidak jauh di belakang dirinya, dengan posisi siap menembakkan anak panah, dengan golok terselip di pinggang, menjagai anaknya sepanjang malam, jika ada ular atau binatang buas lainnya, maka ia dengan segera melepaskan anak panahnya, sebelum binatang buas itu mendekati anaknya, sambil berdoa agar anaknya tidak berteriak atau menangis.
Dalam mengarungi hidup ini, sepertinya Tuhan “ begitu kejam” melepaskan anak-anakNya ke dalam dunia yang jahat ini. Terkadang kita tak dapat melihat penyertaanNya, namun satu hal yang pasti Ia selalu SETIA, Ia mengasihi kita, dan Ia selalu berjaga-jaga bagi kita seperti yang Mazmur 23:4 katakan: “ Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku.”
God is Too wise to be mistaken
God is Too good to be kind
So, when you don’t understand And
When you can’t see His plan And
Whwn you can’t trace His hand
Trust His Heart
“ The Lord bless you and keep you;
The Lord make his face shine upon you and be gracious to you
The Lord turn his face toward you and give you peace”
Fredrik Tomasowa
Senin, 02 Agustus 2010
Tuhan Senantiasa Menyertai Anda !
21.52
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar