Jika Anda mendengar kata 17 Agustus apa yang terlintas dalam benak Anda? Mungkin perlombaan balap karung, panjat pinang, atau upacara bendera.
Semua itu benar, namun satu kata yang pada hari ini ingin kita renungkan bersama adalah “KEMERDEKAAN.”
Jika kita hari ini bisa menikmati kebebasan berpendapat, melakukan ibadah tanpa takut tekanan, dan bisa memilih wakil rakyat yang kita inginkan untuk duduk di bangku pemerintahan, itu adalah buah-buah dari kemerdekaan. Hal tersebut pun tidak terwujud dalam sekejab. Dari masa proklamasi Indonesia, hingga hari ini Indonesia masih berjuang tahap demi tahap. Di setiap tahap, ada orang-orang yang berkorban dan berjuang untuk mewujudkan mimpi mereka tentang Indonesia yang merdeka.
Hal tersebut adalah gambaran dari kemerdekaan kita sebagai sebuah bangsa, namun sebagai seorang pribadi setiap orang yang percaya, telah dimerdekakan dari dosa melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu Salib. Roma 8: 1-2 menyatakan:
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”
Pertempuran melawan dosa dan maut telah Yesus Kristus menangkan, agar kita bisa menikmati kemerdekaan yang sejati di dalam Dia. Namun, bukan berarti setelah itu selesai. Sama seperti bangsa Indonesia, setelah bangsa ini diproklamirkan bukan berarti pekerjaan selesai. Rakyat Indonesia harus membangun bangsanya menjadi bangsa yang kuat. Bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur dan menjadi kuat dalam setiap aspek.
Sebagai anak Allah yang telah dimerdekakan di dalam Yesus Kristus, kita harus mengisi kemerdekaan yang telah kita terima untuk menghasilkan buah-buah bagi Kristus.
Sama seperti bendera merah putih yang mengingatkan bahwa kita telah merdeka, demikian juga setiap kali kita memperingati pengorbanan Yesus melalui perjamuan kudus. Daging dan darah Kristus yang dilambangkan melalui roti dan anggur adalah sebuah peringatan bahwa kita telah dimerdekakan dari dosa.
Di hari kemerdekaan ini, mari kita ingat bahwa kita bukan hanya telah bebas dari penjajah namun juga telah bebas dari kutuk dosa dan maut. Dan sebuah kewajiban bagi kita untuk memberitakan kabar kemerdekaan ini kepada semua orang, agar mereka tidak di perdaya oleh tipu daya dosa, namun dapat merasakan hidup dalam kemerdekaan yang sejati dalam Yesus Kristus.
0 komentar:
Posting Komentar