Live streaming

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Walking in The Covenant of Grace

Setiap orang Kristen memiliki tahapan perjalanan rohani yang berbeda-beda. Karena perbedaan tahapan ini, maka kebutuhan makanan rohani setiap orang berbeda-beda pula.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 28 Juli 2010

Iman Untuk Bertahan

“Tangan yang harus saya lawan sepertinya terlalu besar untuk saya.”
Saya membayangkan itulah hal pertama yang terlintas di pikiran Daud ketika ia masih muda. “Untuk tugas ini, saya terlalu kecil.” Dan memang itu kenyataannya. Bila dibandingkan dengan Goliat, maka Daud memang terlalu kecil.
Saya membayangkan bagaimana Daud dipenuhi oleh ketakutan ketika ia bersiap untuk menghadapi raksasa Goliat. Jika Anda menutup mata Anda sejenak, mungkin Anda dapat mendengar suara ..... baju besi dengan orang yang gemetar di dalamnya, jantung Daud yang berdetak kencang sampai dapat didengar oleh telinganya sendiri, dan tawa dari seorang pria yang memandang rendah lawannya, begitu kecil dan tidak layak.
Dapatkah Anda membayangkan kombinasi dari suara-suara ini? Betapa menakutkan untuk menjadi seorang Daud pada saat itu. Seperti saya, Anda mungkin tidak dapat membayangkan memiliki kekuatan yang dibutuhkan untuk berdiri di atas sandal yang Daud kenakan. Tapi Daud sepertinya adalah sebuah kasus khusus, bukankah begitu?
Tidak. Jawabannya adalah tidak. Daud hanyalah seorang anak kecil. Dia menghadapi Goliat tanpa senjata, hanya mainan yang banyak disukai anak-anak pada umumnya sampai-sampai setiap kita bisa mengingat pernah memilikinya dulu. Tidak ada yang luar biasa tentang Daud... paling tidak, sejauh yang dapat kita lihat.
Yang membuat Daud begitu istimewa adalah kehadiran Allah dalam hidupnya. Apa yang membuat Daud sanggup menjatuhkan Goliat, tak seorangpun yakin bisa terjadi begitu saja tanpa kuasa Tuhan. Kekuatan itu hanyalah sebuah kata yang datang dari atas.
“...bukan kamu yang akan berperang…” kata Tuhan (2 Tawarik 20:15). Itulah yang memberi Daud keberanian untuk melakukan apa yang Tuhan minta. Dan untuk melakukan kehendak Allah itu, Daud berdiri di sana tanpa perlengkapan apapun selain sebuah batu. Saya pikir ia tidak akan sanggup melakukannya. Saya pikir ia tidak akan sanggup melaksanakannya.
Ada saat di dalam kehidupan kita ketika kita diberi pilihan untuk melarikan diri atau bertahan. Kita diberi kesempatan untuk bertahan di tengah sesuatu yang jauh lebih besar dari kita dan dengan sabar menunggu kasih karunia Allah untuk menyelamatkan kita.
Ketika masalah datang dalam kehidupan, akankah kita bertahan dan akhirnya melihat jatuhnya sang raksasa? Akankah kita menaruh harapan kita pada Allahnya Daud, Allah yang meyakinkan kita bahwa meskipun pedang bertebasan dan meriam api berhamburan namun pertempuran itu bukanlah pertempuran kita sendiri?
Ketika tiba waktunya untuk menghadapi peperangan, siapapun bisa memilih untuk mundur. Tidak dibutuhkan keberanian untuk mundur. Dan jauh tidak lebih menyakitkan jika kita berbalik dan membiarkan raksasa itu tertawa di belakang kita. Namun dibutuhkan keberanian hati untuk memiliki pertempuran yang sebenarnya, keberanian yang mungkin tidak kita miliki. Tapi jika kita mendengar Bapa kita dengan seksama, Kita akan menemukan sebuah sumur kekuatan sehingga kita bisa menarik kekuatan itu kapanpun kita membutuhkannya. Kita akan menemukan keberanian yang dipinjamkan dengan bebas kepada siapa saja yang berani untuk mengatakan, “Saya tidak dapat melakukannya sendiri.”
Lukas 11:9
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Tuhan mengundang kita hari ini untuk melakukan pertempuran yang baik. Tuhan tidak menjanjikan bahwa peperangan itu akan mudah, tapi Ia berjanji jika kita menyembunyikan diri kita di dalam Dia, maka Ia akan bertempur bagi kita dan berbagi dalam kemenangan. Dalam pertempuran, kita akan melihat banyak hal yang bisa mengecilkan hati. Kita akan tergoda untuk berulangkali berkata, “Saya menyerah”. Dan jika keberanian untuk berperang itu pergi dari kita, dan hal itu pasti akan terjadi, Tuhan hanya meminta kita untuk mengingat satu hal. Tuhan tidak meminta kita untuk berani menghadapi pertempuran... Tuhan hanya meminta kita memiliki iman untuk bertahan.
Yakobus 1:12
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Sumber : Brooke Keith

View writer's profile

Minggu, 25 Juli 2010

Kenali Allah Lebih Lagi


Fili 3: 10 b, Yang kuhendaki ialah Mengenal DIA

     Apa keinginan  terbesar dalam hidup kita? Mari kita belajar dari Paulus bahwa yang dikehendaki ialah Mengenal Yesus lebih lagi dalam kehidupannya dan  kuasa kebangkitanNYA.  Kita makin mengenal Allah kita lewat segala persoalan yang kita terjadi.

     Tuhan  tetap baik dalam  kondisi apapun yang kita alami, hanya lewat segala pergumulan, penyakit, kekecewaan, putus asa makin kita tahu ALLAh kita yang setia dan pasti memberikan jalan keluar. Ketika kita belajar seperti Paulus maka dalam setiap kejadian yang terjadi dalam hidup ini maka muncul respon positif dan optimisme menjalani kehidupan.
     Kita belajar dari kisah yang menakjubkan  ini diceritakan oleh seorang kapten kapal yang sedang membawa George Muller dari Bristol menuju Quebec dalam kapalnya. Selama pelayanannya, George Muller—seorang yang penuh iman—menerima apa saja dari Allah melalui doa-doanya yang dikabulkan.George Muller mengatakan kepada Kapten Kapal telah mengenal Tuhan saya selama lima puluh tujuh tahun dan tidak pernah satu hari pun saya gagal menghadap Raja saya yang Agung itu.
     George Muller memulai pekerjaannya tanpa berbekal apa-apa kecuali iman kepada Allah. Ia tidak pernah meminta sedekah dari orang lain dan menolak untuk memperoleh gaji tetap. Mulai dari nol, ia berhasil mengelola lima panti asuhan. Pada tahun 1880-an, selain panti asuhan, organisasi yang dipimpinnya bertanggung jawab atas 72 sekolah yang memiliki 7.000 siswa di Inggris, Italia, Spanyol dan Amerika Selatan.

Jadi mari kita selalu bertanya kepada Tuhan atas apa yang kita alami, supaya makin kita kenal rencana dan panngilan Allah dalam hidup kita.Miliki hidup yang fokus kepada DIA dan  Intim dengan Allah .     

(Richard L.Tobing)

Jumat, 23 Juli 2010

(Indo Language)Jangan Hanya Menikmati Berkat Tetapi Ingatlah Juga Kepada Pemberinya

Seorang anak terlalu asyik menonton TV hingga ia lupa mengerjakan PR dan tugas-tugasnya yang lain. Berkali-kali Ibunya memanggilnya tetapi ia tidak menghiraukan hal itu. Ia malah pura-pura tidak mendengar dan terus saja menonton. Karena hampir kehabisan akal, terpaksa Ibunya mengambil remote control dan mematikan TV. Barulah anak itu menoleh ke belakang, berdiri mengambil bukunya dan mengerjakan pekerjaan rumahnya. Kelihatannya perbuatan Ibunya menyakitkan, tetapi kalau tidak demikian, ia akan rugi karena tidak belajar.

Kisah di atas menggambarkan perjalanan hidup kita di dunia ini. Tuhan adalah Sahabat kita Yang Sejati. Tetapi, seringkali karena sesuatu hal kita tidak dapat mendengarkan seruan dan panggilan-Nya kepada kita. Padahal, Tuhan telah berkali-kali mencoba untuk menarik perhatian kita. Diberkatinya kita dengan berbagai pemberian, tetapi justru kita menjadi terlalu asyik mengumpulkan dan menumpuk berkat itu tanpa menoleh kepada yang memberi. Kita menjadi larut di dalam pemberian-Nya dan lupa akan kebaikan-Nya.

Zaman sekarang ini dapat membuat banyak orang cepat melupakan Tuhan. Lihat saja, dengan semakin sulitnya kehidupan dan persaingan yang ketat, orang berusaha semaksimal mungkin agar mereka tetap dapat bertahan dan hidup. Baru saja mereka mendapatkan berkat, mereka sudah berkata dengan sombongnya, “Aku hebat, aku berhasil, aku memang layak untuk mendapatkan semuanya itu.” Mereka lupa bahwa apa yang mereka miliki dan nikmati dalam hidup ini adalah berkat dan kasih karunia Tuhan semata-mata.

Sekalipun manusia melupakan Tuhan, Tuhan masih bersabar. Tuhan masih memberikan waktu dan tidak menghukum karena Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menyadari segala kekurangan dan kelemahan kita.

Tuhan masih memperhatikan dan memberikan berkat-berkat-Nya supaya kita sadar dan mau mendengarkan perintah-perintah-Nya. Tuhan adalah setia dan tetap menepati janji-Nya. Bila Ia berjanji untuk mengasihi dan memberkati hidup kita, maka Ia pasti menggenapinya. Tetapi bila kita tetap tidak sadar dan tidak mau mendengarkan seruan-Nya, maka dengan terpaksa Ia akan melakukan sesuatu yang kelihatannya kejam dan menyakitkan. Sesuatu yang akan membuat kita meringis dan sadar serta berpaling kepada Tuhan.

Itu sebabnya, kita perlu berhati-hati agar kita tidak terjatuh ke dalam tipu daya si iblis, yang akan menyibukkan kita dengan segala berkat, kenikmatan dan keindahan dunia yang fana ini. Firman Tuhan berkata, “Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” Muliakan dan tinggikanlah nama Tuhan mulai dari sekarang ini! Jangan lupakan kebaikan-Nya dan carilah selalu wajah-Nya!

Jesus bless us :)

Rabu, 21 Juli 2010

FALSAFAH LIMA JARI.

Mengapa Tuhan memberikan 5 jari di setiap tangan kita ?
Bayangkalah andaikata pihak jari merasa dirinya lebih daripada yang lain.
1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.

2. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.

3. Ada si jangkung jari tengah yang sombong , paling panjang dan suka menghasut jari telunjuk.

4. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.

5. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut

Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan ( menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll).


Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua?
Falsafah ini sederhana namun sangat berarti.


Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu- saling menyayangi- saling menolong- saling membantu- saling mengisi- bukan untuk saling menuduh- menunjuk- merusak.....


Smua perbedaan dari stiap kita adalah keindahan yg sengaja diciptakan agar kt rendah hati utk mnghargai org lain, tdk ada satupun pekerjaan yg dpt kt krjakan sndiri. Mgkn Kelebihan kt adl kekurang org lain, tp jg Kelebihan org lain mgkn jg Kekurangan kita. Tdk ada yg lbih bodoh atau lebih pintar, perihal bodoh atau pintar itu adalah kerelatifan dlm bidang/talenta yg diberikan Tuhan agar kt bersama2menuju satu impian...


Keseluruhan yg diciptakanNYAlah yang menjadi sempurna.... Bukan satu individu yg sempurna....

1 Kor 12:25 Supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.

Oleh Jing Evi Lee.

Selasa, 20 Juli 2010

KERJA DAN MAKAN BERSAMA

Katak adalah binatang pemangsa serangga.Dengan cara melompat-lompat, katak akan berusaha menangkap mangsanya. Tetapi, sesuai dengan kemampuannya, katak hanya bisa menangkap serangga setinggi lompatannya saja.Alkisah, disebuah kubangan air bekas hujan, berkumpullah banyak katak. Mereka kelaparan karena sudah beberapa jam tidak ada serangga yang bisa dimangsa. Ketika seekor katak melihat ada beberapa ekor nyamuk yang terjebak di tembok berlumut yang ada di pinggiran kubangan air tersebut, ia memberitahukan kepada teman-temannya. Sayangnya,posisi nyamuk-nyamuk tersebut tidak bisa dijangkau hanya dengan lompatan. Maka diadakanlah rapat para katak untuk membahas strategi mendapatkan mangsanya. Satu keputusan yang cukup bijak berhasil diambil, yaitu kerja sama. Masing-masing katak merelakan punggungnya untuk dijadikan tangga secara rapi hingga mencapai ketinggian dimana nyamuk-nyamuk tersebut berada.

Karena tinggi, maka diperlukan kesediaan dari puluhan katak. Dan, terbentuklah susunan katak hingga berhasil menjangkau ketinggian yang cukup untuk menangkap mangsanya. Sudah pasti katak yang berada di tempat paling ataslah yang bisa menangkap nyamuk tersebut. Dan, dia juga yang menyantap nyamuk-nyamuk itu.Setelah selesai menyantap, katak tersebut langsung berteriak memberikan laporan tentang keberhasilan menangkap dan menyantap nyamuk buruan mereka. Katak-katak yang lain hanya terdiam dalam keadaan perut yang masih kosong. Itulah kerja sama yang mereka bisa lakukan, tidak pernah bisa membagi hasil pekerjaan bersama secara adil dan merata ke seluruh katak yang ikut ambil bagian dalam perjuangan mereka.

Cara kerja sama seperti kisah katak tersebut tentu harus kita jauhi. Di keluarga, dibutuhkan kerja sama ayah, ibu dan anak. Masing-masing bisa menikmati uang hasil kerja keras ayah; ayah dan anak menikmati kenyamanan dan kebersihan rumah karena anaknya berhasil. Di gereja, jemaat diberkati oleh karena pelayanan yang dilakukan hamba Tuhan; hamba Tuhan bisa menikmati berkat Tuhan melalui persembahan jemaat; hamba Tuhan dan jemaat bersukacita karena pertumbuhan yang terjadi. Demikian juga di organisasi lain, kerja sama yang hasilnya bisa dinikmati bersama harus diupayakan.

Untuk bisa terjadi seperti itu,maka masing-masing anggota harus menerapkan firman Tuhan yang berbunyi, “Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir,dalam satu kasih, satu jiwa,satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Filipi 2:2-4)

Doa
Di dalam nama Yesus aku mohon kepada Bapa supaya aku mampu mengatasi keinginan untuk memperhatikan kepentinganku sendiri dan mengabaikan orang lain. Amin

Kata-kata bijak
Di dalam kerja sama yang benar, setiap anggota akan merasakan hasilnya, buruk ataupun baik.

Tuhan Yesus memberkati Anda.

Job Lie

Senin, 19 Juli 2010

MUTIARA HATI

7 KIAT BEKERJA MENURUT AMSAL SALOMO

1. Andalkan Tuhan
Amsal 3:5-6 berkata, “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah DIA dalam segala lakumu, maka IA akan meluruskan jalanmu”. Sertakan Tuhan di dalam segenap pekerjaanmu karena banyak yang harus kita kerjakan tetapi tidak diajarkan di bangku sekolah dan banyak yang terjadi yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

2. Carilah Pengetahuan Ilmu Pengetahuan
Cara berkerja yang benar dan efisien perlu kita cari. Amsal 19:2 berkata, ”Tanpa pengetahuan kerajinaan pun tidak baik, orang yang tergesa-gesa akan salah langkah”. Jangan sungkan belajar dan meminta petunjuk jika tidak mengerti. Amsal 19:20 berkata, ”Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan”.

3. Rajin dan cekatan
Hanya orang rajin dan cekatan yang akan diingat oleh pimpinannya, terutama waktu menetapkan promosi jabatan dan kenaikan gaji. Amsal 10:4 berkata, “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya”. Dan Amsal 14:23 berkata, ”Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja”.

4. Berlakulah Jujur dan Benar
Amsal 16:8 berkata, “Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, daripada penghasilan banyak tanpa keadilan”. Dan Amsal 10:9 berkata, “Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui”. Renungkan juga Amsal 10:16, “Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa.”

5. Jaga Mulut
Mengerjakan tugas-tugas adalah suatu pekerjaan yang berat, jangan ditambahi lagi dengan masalah lain karena mulut kita yang bocor. Amsal 21:23 berkata, “siapa yang memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri daripada kesukaran”. Dan Amsal 10:19 berkata, ”Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.”

6. Sabar dan Tenang
Amsal 16:32 berkata, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang merebut kota”. Dan Amsal 14:30 menambahkan, “Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.”

7. Jangan ingin cepat kaya
Menjadi kaya adalah impian kebanyakan orang dan sah-sah saja. Yang harus diperhatikan adalah :
Menjadi kaya, bukanlah tujuan utama hidup ini.
Ingin cepat kaya seringkali menjebak orang-orang di dalam perbuatan yang berdosa
Menikmati hidup lebih penting dari menjadi kaya tetapi mempunyai banyak masalah.

Renungkanlah Amsal 10:22, ”Berkat Tuhan-lah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya,” dan Amsal 13:11, Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.”

Tuhan Berkati,

Fredrik Tomasowa

Minggu, 18 Juli 2010

Cintailah Pekerjaan Anda

Bekerja sebenarnya bukan hanya sekedar mencari uang. Namun pekerjaan terutama bagi seorang pria adalah sebuah identitas dan tempat mengaktualisasikan dirinya. Bahkan pekerjaan adalah sebuah kemuliaan dan identitas bagi manusia. Selama bekerja orang akan merasa percaya diri dan terus berusaha mencapai hasil atau pendapatan yang lebih baik. Paulus juga menulis orang yang tidak bekerja tidak boleh makan dan Paulus juga memperingati orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja.(2 Tes 3:10-11)
Meski  bekerja demikian penting, pada kenyataanya  banyak orang yang sedang bekerja mengeluhkan pekerjaan mereka, mengalami stress ditempat kerja, tidak tahan menghadapi tekanan pekerjaan, sementara ada jutaan orang lainya yang tidak bekerja siap mengantikan mereka untuk bekerja.
Namun bagaimana kalau kita mendapat pekerjaan yang tidak sesuai, sementara kita tidak bisa pindah kerja karena usia semakin tua. Jujur saja ini adalah keadaan yang sangat menyedihkan dan dialami oleh banyak orang. Karena tuntutan hidup, pendidikan yang terbatas maupun usia yang makin tua banyak orang bekerja bukan karena ia suka tetapi lebih karena harus bekerja. Bagaimana menyiasati halseperti ini ?

Get what you love,But If you don’t get what you love, love what you get
Dapatkan apa yang Anda cintai,Tapi Jika Anda tidak mendapatkan apa yang Anda cintai, cintailah apa yang Anda dapatkan

Pada prinsipnya untuk sebuah keberhasilan tidak ada yang mudah.  Untuk mendapatkan pekerjaan yang benar benar kita kita harus mempersiapkan diri semaksimal dan harus bersaing dengan orang orang yang memiliki minat yang sama. Jika memungkinkan   kita mesti terus melatih diri kita, mempersiapakan diri untuk mendapatkan jenis pekerjaan atau profesi  yang sungguh sungguh tersebut. Terus meningkatkan kapasitas diri, menggunakan waktu luang untuk mengikuti kursus dan peningkatan skill akan sangat berguna saat kesempatan baru tiba. Namun  sementara itu belum kita dapatkan kita harus bekerja semaksimal terhadap pekerjaan yang saat ini kita dapatkan. Bekerja apa saja jauh lebih baik dari pada menganggur.
Selalu maximal dalam bekerja bisa membuat kita menikmati pekerjaan apapun yang kita punyai. Pada giliranya seandainya kita tidak dapat pekerjaan yang kita inginkan karena persaingan, usia, dan faktor lainya, apapun yang kita punyai bisa menjadi milik kita yang berharga.
Mencintai pekerjaan yang saat ini anda miliki, bekerja semaksimal mungkin, dan mengucap syukur dalam segala keadaan adalah kunci keberhasilan dalam bekerja. Ingat jika kita tidak maksimal dalam pekerjaan ada banyak orang yang siap mengantikan kita. 

Jumat, 16 Juli 2010

Roti Yang Mentransformasi Hidup


Yoh 6:25-59
 Kita tentu hafal dan mengenal betul dengan suara musik penjual roti keliling yang lewat di  depan rumah kita setiap pagi.
Kenapa pedagang roti  itu terus lewat dan menawarkan rotinya setiap pagi ?
Tentu jawabannya kita semua sudah tahu benar,yaitu karena kita lapar lagi  dan perlu makan roti itu lagi. Kepada orang yang mencari-cari roti,Tuhan Yesus menawarkan roti yang lain,yaitu roti yang berasal dari Allah Bapa yang membuat kita kita tidak lapar lagi ,bahkan bertahan hidup sampai selama-lamanya.(ay.27)
Umumnya orang mudah sekali mengenal pedagang roti yang menawarkan roti dagangannya,tapi ironisnya tidak banyak  yang mengenal Tuhan Yesus yang menawarkan roti hidup (ay.30-31) ,padahal roti hidup itulah yang mampu mentransformasi hidup kita menjadi serupa dengan Dia.

Langkah agar kita mengalami transformasi hidup :
1.Datang kepada roti hidup,yaitu Yesus (ay.35)
   Yesus tidak pernah menolak siapa yang lapar akan Dia .Siapa yang datang dengan sungguh sungguh pasti diterima ,terima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.(ay.37)
2.Minta pertolongan Roh Kudus yang memampukan kita melawan perbuatan daging,dan terus menerima Firman yang membangun.Lakukan doa dan Firman dengan tekun setiap hari (ay.63)
3.Memohon kasih karunia Bapa,agar kita dapat hidup berkenan kepadaNya (ay.65)
Mari kita prioritaskan hidup kita untuk mencari dan bekerja keras untuk mendapatkan roti hidup,yaitu kehidupan kekal bersama Tuhan,bukan perkara-perkara duniawi yang fana.  

(Benjamin B.J.)

Kamis, 15 Juli 2010

Jadilah Teladan

Hendaklah kebaikanmu diketahui semua orang sebab Tuhan sudah dekat. (Filipi 4:5)
Dalam Surat I Korintus 4:6, Rasul Paulus mengajak kita untuk berani menjadi teladan bagi orang lain. Kenapa mesti menjadi contoh bagi orang lain? Karena apa yang dilihat orang lain adalah diri kita. Bukan Yesus yang tidak kelihatan. Kemudian setelah mengenal kita lewat perbuatan baik yang kita tunjukan mereka akan tahu rahasia kita mampu berbuat baik karena ada Yesus di dalam kita.
Inilah waktunya menjadikan hidup kita sebuah Injil yang terbuka dan menjadi teladan bagi semua orang. Coba bayangkan ketika banyak rumah tangga mengalami affair, perceraian, kekerasan, keluarga kita menunjukan keadaan keadaan yang sama sekali berbeda. Hubungan suami istri yang kuat, anak anak yang taat, saling merindukan dan mengasihi. Suami suami bekerja keras, mengasihi istri dalam segala keadaan, istri istri tun duk pada suami, anak anak taat dan berprestasi, sesuatu yang nyata dan tidak berpura pura maka kehidupan kita akan menjadi sangat menarik perhatian masyarakat. Mereka pasti ingin tahu rahasianya.
Sangat sederhana bukan? Contoh lain, bagaimana cara kita menghadapi persoalan, tekanan hidup, yang berat, apakah kita tetap semangat, atau kita gampang putus asa dan menyerah. Mari kita saling memberi teladan dalam berbuat baik supaya dunia tahu rahasianya yaitu memiliki Yesus yang jadi Tuhan dan raja dalam hidup kita. YES!