Seorang anak terlalu asyik menonton TV hingga ia lupa mengerjakan PR dan tugas-tugasnya yang lain. Berkali-kali Ibunya memanggilnya tetapi ia tidak menghiraukan hal itu. Ia malah pura-pura tidak mendengar dan terus saja menonton. Karena hampir kehabisan akal, terpaksa Ibunya mengambil remote control dan mematikan TV. Barulah anak itu menoleh ke belakang, berdiri mengambil bukunya dan mengerjakan pekerjaan rumahnya. Kelihatannya perbuatan Ibunya menyakitkan, tetapi kalau tidak demikian, ia akan rugi karena tidak belajar.
Kisah di atas menggambarkan perjalanan hidup kita di dunia ini. Tuhan adalah Sahabat kita Yang Sejati. Tetapi, seringkali karena sesuatu hal kita tidak dapat mendengarkan seruan dan panggilan-Nya kepada kita. Padahal, Tuhan telah berkali-kali mencoba untuk menarik perhatian kita. Diberkatinya kita dengan berbagai pemberian, tetapi justru kita menjadi terlalu asyik mengumpulkan dan menumpuk berkat itu tanpa menoleh kepada yang memberi. Kita menjadi larut di dalam pemberian-Nya dan lupa akan kebaikan-Nya.
Zaman sekarang ini dapat membuat banyak orang cepat melupakan Tuhan. Lihat saja, dengan semakin sulitnya kehidupan dan persaingan yang ketat, orang berusaha semaksimal mungkin agar mereka tetap dapat bertahan dan hidup. Baru saja mereka mendapatkan berkat, mereka sudah berkata dengan sombongnya, “Aku hebat, aku berhasil, aku memang layak untuk mendapatkan semuanya itu.” Mereka lupa bahwa apa yang mereka miliki dan nikmati dalam hidup ini adalah berkat dan kasih karunia Tuhan semata-mata.
Sekalipun manusia melupakan Tuhan, Tuhan masih bersabar. Tuhan masih memberikan waktu dan tidak menghukum karena Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menyadari segala kekurangan dan kelemahan kita.
Tuhan masih memperhatikan dan memberikan berkat-berkat-Nya supaya kita sadar dan mau mendengarkan perintah-perintah-Nya. Tuhan adalah setia dan tetap menepati janji-Nya. Bila Ia berjanji untuk mengasihi dan memberkati hidup kita, maka Ia pasti menggenapinya. Tetapi bila kita tetap tidak sadar dan tidak mau mendengarkan seruan-Nya, maka dengan terpaksa Ia akan melakukan sesuatu yang kelihatannya kejam dan menyakitkan. Sesuatu yang akan membuat kita meringis dan sadar serta berpaling kepada Tuhan.
Itu sebabnya, kita perlu berhati-hati agar kita tidak terjatuh ke dalam tipu daya si iblis, yang akan menyibukkan kita dengan segala berkat, kenikmatan dan keindahan dunia yang fana ini. Firman Tuhan berkata, “Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” Muliakan dan tinggikanlah nama Tuhan mulai dari sekarang ini! Jangan lupakan kebaikan-Nya dan carilah selalu wajah-Nya!
Jesus bless us :)
Jumat, 23 Juli 2010
(Indo Language)Jangan Hanya Menikmati Berkat Tetapi Ingatlah Juga Kepada Pemberinya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar