Live streaming

Jumat, 13 Agustus 2010

Saling Mengasihi

Yohanes 13: 33-35
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. —Yohanes 13:35

Bukanlah hal yang mudah jika Anda ingin menyinggung orang Kristen. Saya pernah menjumpai orang-orang Kristen yang paling pengampun, penuh pengertian, dan perhatian, dan ini adalah sifat alami yang mereka miliki. Mereka tidak pernah berpikir tentang hal-hal yang buruk. Mereka menghargai pentingnya memiliki cara pandang yang beragam. Mereka tidak mudah marah, cepat mengampuni, dan hampir tidak pernah tergesa-gesa menghakimi atau sikap mereka senantiasa diwarnai kasih yang tulus . . . . Namun, tunggu dulu— mengapa saya malah membayangkan sifat anjing jenis golden retriever!
Saya tertawa ketika saya membaca hal ini dalam sebuah e-mail. Namun, karena saya pernah bergaul dengan anjing jenis golden retriever—dan dengan orang-orang Kristen— saya rasa ada benarnya juga bahwa kadang-kadang orang Kristen juga begitu mudah tersinggung! “Dirigen paduan suara selalu menunjuknya untuk bermain solo.” “Pendeta bahkan tak memandangku ketika kami berjabat tangan.” “Aku banyak andil di gereja ini—orang-orang seharusnya lebih menghargaiku.”
Kemarahan. Kepahitan. Kesombongan. Tentu saja, semua masalah di antara orang percaya kadang-kadang perlu diselesaikan. Namun, apa yang akan terjadi, jika kita selalu berupaya memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan (Mat. 7:12), jika kita tidak cepat menghakimi orang lain, tetapi sebaliknya mengampuni mereka (Luk. 6:37), dan menunjukkan sedikit kerendahan hati? (Flp. 2:3).
Dan apa jadinya jika dunia ini dapat sungguh-sungguh menyadari bahwa kita adalah murid-murid Kristus karena kita “saling mengasihi”? (Yoh. 13:35). Apakah kita benar hidup demikian? —CHK
Tuhan, biarlah aku memancarkan cahaya bersinar
Dalam segala yang kukatakan dan lakukan,
Kiranya kasih-Mu yang agung terpancar dalamku
Yang akan mengarahkan seseorang kepada-Mu. —Sper
Terkadang kasih merupakan bentuk kesaksian terbaik. 

Source : rbcindonesia.org 

0 komentar:

Posting Komentar