FRIENDSHIP COMMITMENT
Tahukah Anda bahwa yang namanya teman itu berbeda dengan sahabat? Kita tentu memiliki teman yang banyak, tapi pertanyaannya adalah apakah kita memiliki sahabat, walau hanya 1 orang saja? Menjadi sahabat itu sangat jauh berbeda dengan hanya menjadi seorang teman. Persahabatan itu berbicara tentang komitmen, kepedulian, empati, dan rasa tanggungjawab satu sama lain.
Engkau tidak dapat berbicara sama temanmu, “Kamu ada dimana saat aku sedang butuh dukunganmu?” karena seorang teman itu hanya hadir saat dia bisa dan hanya saat dia mau. Tapi sahabat? Sahabat memiliki tanggungjawab dan komitmen yang LEBIH. Dia PASTI ada saat kita butuh dia. Dia bahkan selalu PASTI ada walaupun kita dalam keadaan baik-baik saja. Sahabat bertanggungjawab akan kehidupan sahabatnya. Standard untuk seorang sahabat itu LEBIH TINGGI daripada seorang teman biasa saja.
Saya mempunyai seorang sahabat. Beberapa hari yang lalu, tepatnya jam 1 pagi sampai jam 2 pagi kami sharring di atas tempat tidur kami masing-masing. Dia berkata pada saya seperti ini, “Sahabat buat saya itu adalah seorang yang bisa berbagi rahasia hidup, termasuk ke bagian yang paling kelam sekalipun. Saat suatu persahabatn dimulai, itu berarti adanya komitmen antara dua belah pihak untuk saling mendukung, saling menguatkan, saling menegur, dan saling menasehati. Saat kita bersahabat, maka saya harus mengikuti seluruh perjalanan hidupmu dan kamu pun harus mengikuti seluruh perjalanan hidupku, termasuk ke bagian dari masa lalu yang kamu belum ada disana.”
Pada saat dia berkata seperti ini, saya berpikir dia terlalu ekstrim dalam menilai suatu persahabatan, tapi setelah saya renungkan kembali perkataannya itu keesokan harinya, saya jadi membenarkan ucapannya itu. Ya, sahabat memang istimewa. Dia lebih dari sekedar teman dan saudara saja.
Seorang sahabat sejati adalah seseorang yang mendengar dan mengerti saat engkau berbagi perasaanmu yang terdalam. Dia mendukungmu saat engkau berjuang, dia memperbaikimu dengan lembut dan penuh kasih saat engkau keliru dan gagal, dan dia memaafkanmu saat engkau salah. Seorang sahabat sejati mendorong pertumbuhan pribadimu, membantu memunculkan potensimu secara penuh. Dan yang paling mengagumkan, dia merayakan keberjhasilanmu seperti keberhasilannya sendiri!
Siapa Lagi Kalau Bukan Sahabat?
Untuk percaya mimpi-mimpinmu, untuk menghapus air matamu, untuk memberimu harapan, untuk menyembuhkan lukamu, untuk mendengarkan, untuk tertawa bersamamu, untuk menunjukkan padamu jalan yang lebih baik, untuk memberitahumu kebenaran, untuk memberimu semangat. Siapa lagi yang dapat melakukan hal itu untukmu? Itulah gunanya seorang sahabat.
DEFINISI SAHABAT
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.”
Amsal 17:17
Sampai sejauh ini, apakah Anda sudah mulai menyadari bahwa Anda ternyata selama ini belum mempunyai seorang sahabat pun? Atau malah sebaliknya, Anda jadi menyadari kehadiran sahabat-sahabat Anda di tengah banyaknya teman-teman Anda? Atau Anda malah jadi bingung, apakah sebenarnya orang yang sedang berada di sisi Anda saat ini adalah teman atau sahabat? Saya akan mencoba membantu Anda untuk mengerti definisi sebenarnya dari SAHABAT itu sendiri.
- Seorang sahabat adalah seseorang yang melihat kejelekanku, tapi tidak pernah melupakan kebaikanku
- Seorang sahabat adalah seseorang yang berpikir bahwa saya lebih indah daripada yang sesungguhnya
- Seorang sahabat adalah seseorang yang bisa saya ajak bicara selama berjam-jam atau diam bersama-sama dalam keheningan
- Seorang sahabat adalah seseorang yang sama bahagianya denganku karena kesuksesanku
- Seorang sahabat adalah seseorang yang tidak mencoba untuk tahu lebih banyak, bertingkah sok pintar, atau berusaha menjadi “guruku”
- Seorang sahabat adalah seseorang yang mendengarkanku, bahkan pada saat dia tidak tertarik secara khusus terhadap apa yang kuucapkan. Dia mendengarkan karena dia tahu hal itu penting bagiku
- Seorang sahabat adalah seorang sahabat!
Dari definisi di atas, saya rasa itu bisa membantu kita sedikit lebih memahami arti dari persahabatan itu sendiri. Dan kalau Anda sudah mulai menemukan siapa-siapa saja sahabatmu, mari tuliskan kata-kata di bawah ini di selembar kertas dan berikan kepada mereka sebagai apresiasi Anda atas semua kepedulian mereka dalam hidupmu.
Namamu Tertulis…
Di urutan teratas daftarku
Beberapa sahabat tahu segalanya,
Dan mereka menyukai kita
Menerima kita sebagaimana adanya
Tidak meminta kita untuk berubah
Mereka tidak pernah mengkritik kita
Saat mendengarkan pandangan kita
Tetap tinggal, sementara yang lainnya pergi
Berbicara saat yang lainnya diam
Tidak banyak sahabat seperti itu
Dan kuakui sedikit yang berharga
Tetapi di urutan teratas daftarku
Aku dengan bangga meletakkan namamu.
Bersahabat Sampai Akhir
Earl C. Willer menceritakan tentang dua laki-laki yang tumbuh menjadi sahabat karib. Walaupun Jim sedikit lebih tua daripada Phillip dan sering dianggap sebagai pemimpin, mereka melakukan semuanya bersama. Bahkan mereka pergi ke SMU dan kampus yang sama. Setelah kuliah mereka memutuskan untuk bergabung dengan angkatan laut. Melalui kejadian-kejadian yang unik mereka dikirim ke Jerman bersama dimana mereka berperang beriringan dalam sejarah perang yang paling buruk.
Suatu hari yang terik selama peperangan sengit, di tengah-tengah adu senjata yang hebat, pengeboman, dan pertempuran jarak dekat, mereka diperintahkan untuk mundur. Ketika orang-orang berlari mundur, Jim memperhatikan bahwa Phillip tidak berbalik bersama dengan yang lainnya. Kepanikan melingkupi hatinya. Jim tahu bahwa jika Phillip tidak mundur dalam satu atau dua menit, dia tidak mungkin selamat.
Jim memohon pada komandan untuk mengizinkannya mengejar temannya itu, tetapi dengan keras, komandan menolak permintaannya. Komandannya berkata bahwa itu merupakan suatu tindakan bunuh diri. Dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri, Jim mengabaikan perkataan komandannya itu dan segera pergi mengejar Phillip. Hatinya berdebar, berdoa, dan menahan nafas. Dia berlari menuju tembakan senjata sambil memanggil Phillip. Beberapa saat kemudian, peletonnya melihatnya berjalan pincang melintasi ladang dengan membawa tubuh yang lemas di lengannya.
Komandan Jim memarahinya dan berteriak mengatakan bahwa hal itu merupakan pemborosan waktu yang bodoh dan memiliki resiko yang melampaui batas.
“Temanmu telah tewas,” tambahnya, “Dan tidak ada yang dapat kau lakukan.”
“Dengan segala hormat Pak, Anda salah,” sahut Jim. “Saya datang tepat pada waktunya. Sebelum meninggal, kata-kata terakhirnya adalah, “Aku tahu kau akan datang.”
“Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya
untuk sahabat-sahabatnya.”
Yohanes 15:13
(chetzia_funkzs)
0 komentar:
Posting Komentar