kelipatan nada yang sama, tetapi lebih tinggi disebut oktaf atas, dan lebih rendah
disebut oktaf bawah
SHARP = # (kres)
CHORD
seperti abjad A - Z pada gramatika bahasa dieja menjadi kata-kata. Sedangkan dalam
gramatika musik atau teori musik, nada do sampai dengan do pada kunci nada dikonstruksikan pada setiap interval ketiga (3rd) untuk jeda chord. Interval ketiga ini mungkin maju / mundur dalam interval major disebut ma3rd, sedangkan dalam interval
minor disebut mi3rd
MODE
konstruksi susunan nada yang terbentuk dari penggandaan major scale yang terkenal itu, tapi dimulai dari tingkatan nada yang berbeda dan berakhir pada nada yang sama satu oktaf lebih tinggi / lebih rendah
SCALE
susunan konstruksi tangga nada musik. Urutan ini lebih variatif disusun dan sekaligus juga untuk menyesuaikan chord-nya masing-masing
RITME
kerangka musik dalam ragam ketukan yang berulang-ulang dengan bentukan pada beat tanpa nada.
* Ritme lebih identik dengan drum, yaitu berlandaskan pada ketukan yang stabil dan sebenarnya setiap alat musik melantun dengan patokan beat. Dengan demikian pola
ritme lebih menentukan jenis musik daripada scale (melodi) dan chord
INVERSI CHORD
salah satunya difungsikan untuk menghindari penggunaan chord pada frekuensi yang terlalu rendah bagi suasana lagu. Caranya dengan memutarbalik susunan chord untuk tetap bertahan di frekuensi yang diinginkan biar tidak tabrakan dengan frekuensi alat musik lain, terutama wilayah bass yang memang berkewajiban di frekuensi rendah
ANALOG
getaran yang diserap / direkam berikut pengaruh efek ruang dan suhu dalam bentuk frekuensi elektronik melalui perangkat elektronik, yaitu soundsystem
Pentingnya pengetahuan musik :
1. untuk menyadari apa yang dilakukan musisi lain dengan alat musiknya masing-
masing di dalam sebuah kelompok band, sehingga pembentukan dan pengaturan
kreativitas bisa saling menunjang dan mencapai harmoni
2. membantu variasi ritme dasar daripada sekedar bergerak di nada dasar, tetapi juga
turut mengambil bagian dalam pengisian musik
SOUL
penggunaan naluri dalam bermusik dari segala dimensi, yaitu feel, dinamika & groove
FEEL
karakter ritme dalam bentuk yang konstan mendasari beat.
Dalam bermusik, feel tidak diperdengarkan melainkan dirasakan guna menempatkan letak jatuhnya beat dan nada sesuai dengan nuansa yang diinginkan. Kesalahan dalam penggunaan feel pada lagu mengakibatkan kesan menggantung pada ritme keseluruhan. karena itu penggunaaan feel sangat penting bagi pemain drum dan bass yang berkewajiban menjaga keakurasian kesan dan nuansa ritme
DINAMIKA
penentuan tipis & tebal kesan yang ingin diekspresikan, sehingga nuansa yang dituju menjadi lebih terasa. Arti singkatnya : dinamika adalah kedewasaan bermusik
Kedewasaan tidak ada hubungannya dengan umur, tapi rasa tanggungjawab. Tanggungjawab adalah kesadaran berpikir. Kesadaran berpikir melahirkan dedikasi. Dedikasi dengan sendirinya mengaktifkan penjiwaan. Pembentukannya hanya bisa dicapai dengan ketelitian dalam menentukan setiap bunyi dan nada berikut penjiwaan setiap kali bermusik.
GROOVE
gabungan dari semua ketentuan yang ada pada feel, ritme, beat, dan dinamika yang diekspresikan untuk mencapai lay-back. Secara tekhnis, lay-back adalah penampakan jatuhnya beat atau nada pada posisi, sekian detik di belakang tempo yang sebenarnya dan menjadi satu pernyataan yang lebih manusiawi dibandingkan dengan mesin.
Groove ada pada segala jenis musik, tetapi lebih jelas lagi terasa pada jenis musik yang tidak terlalu melodi, yaitu jenis musik ritme seperti R&B dan punk. Secara psikologis pendengar merasa kurang enjoy dengan kelangsungan musik yang tidak groove, karena kecenderungan nuansanya yang terasa kaku. Groove adalah total penentu sukses tidaknya musik dimainkan secara live maupun rekaman.
DIGITAL
getaran yang direkam tanpa mendeteksi pengaruh efek ruang dan suhu