Live streaming

Sabtu, 03 Juli 2010

Kedaulatan Alah dan Gerakan Misi


Perjanjian Baru menjelaskan bahwa Allah tidak menyerahkan amanat agungnya kepada kehendak manusia yang tidak menentu. Sejak awal Tuhan berkata, “Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Bukankah ini merupakan sebuah peryataan yang sangat indah sebab kemenangan kita sudah dijamin oleh Tuhan? Keyakinan kita bahwa Tuhan sudah menentukan bahwa Dia sendiri yang akan mendirikan gereja yang kuat dan menang akan membuat kita melakukan gerakan misi dengan penuh harapan. Kita tidak perlu mengandalkan kekuatan kita sendiri melainkan bergantung sepenuhnya kepada Sang pemilik sesungguhnya dari pekerjaan misi.

Keyakinan akan kedaulatan Allah juga menghindarkan kita dari usaha kristenisasi (memaksakan/merayu orang lain menjadi kristen). Motivasi utama kita dalam menginjil bukanlah untuk menjadikan orang lain menjadi kristen atau membantu Tuhan untuk menambah jumlah penghuni surga melainkan karena hati kita dipenuhi kasih Allah. Kasih Allah harus menjadi motor utama dari gerakan misi sebab Allah sendiri memberikan anak-Nya yang tunggal karena Ia sangat mengasihi dunia ini. Para utusan misi yang digerakkan oleh kasih Allah akan tetap bertahan dalam menghadapi kesukaran sedangkan mereka yang hanya digerakkan oleh belas kasihan manusia biasanya akan mudah mundur saat tantangan menghandang.
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus mengatakan, “Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.” Sekalipun seseorang rela diutus menjadi utusan misi ke daerah yang sangat terpencil dan tetapi jika ia tidak dimotivasi oleh kasih Allah maka apa yang dilakukannya adalah hal yang sia-sia. Marilah kita mengejar kasih dan mendasarkan hidup kita pada kasih. Mari kita jadikan semua bangsa murid-Nya supaya mereka juga dapat mengenal kasih Kristus!

0 komentar:

Posting Komentar